Pemerintah dan PKBM Bersinergi untuk Pembangunan Desa


Jakarta, 20 Februari 2025 – Pemerintah menegaskan pentingnya kerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Riza Patria, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Komunikasi PKBM (FK-PKBM) yang digelar di Kantor Kementerian Desa, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh 1.150 peserta dari 35 provinsi di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Riza Patria memaparkan kondisi desa di Indonesia yang berjumlah 75.025, dengan populasi mencapai 283 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 73% ber-KTP di Kota, namun banyak desa yang masih menghadapi tantangan pembangunan. Desa-desa di Indonesia diklasifikasikan dalam lima kategori, yakni Desa Mandiri, Desa Maju, Desa Berkembang, Desa Tertinggal, dan Desa Sangat Tertinggal.

Tantangan dan Permasalahan Desa

Wamen Desa mengungkapkan tiga tantangan utama yang masih dihadapi desa-desa di Indonesia:
1. Kualitas SDM yang masih rendah.
2. Infrastruktur yang belum memadai.
3. Keterbatasan pembiayaan dan permodalan bagi usaha masyarakat desa.

Saat ini, masih terdapat 3.000 desa yang belum memiliki akses listrik serta 22.000 desa yang belum terjangkau jaringan internet. Hal ini menjadi tantangan serius dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Strategi Pembangunan Desa dan Peran PKBM

Sebagai solusi, pemerintah mendorong kerja sama lintas sektor dalam pembangunan desa. Riza Patria menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat, termasuk koperasi, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, komunitas, pejabat daerah, serta media, harus terlibat aktif dalam mencari solusi bagi permasalahan di desa.

“Kita harus bersama-sama melihat permasalahan di desa dan mencari solusinya. Jika desa maju, maka Indonesia juga akan maju,” ujar Riza Patria. Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat untuk membangun desa dari bawah guna mempercepat pemetaan ekonomi serta memberantas kemiskinan.

Pemerintah mengajak masyarakat desa untuk lebih aktif dalam pemasaran produk-produk unggulan desa, termasuk hasil pertanian seperti ikan mas, mujair, gabus, udang, serta komoditas pertanian lainnya. Menurutnya, pemanfaatan potensi ekonomi lokal akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan desa.

Dalam konteks pembangunan SDM desa, pendidikan menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, PKBM diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan layanan pendidikan bagi warga desa yang belum memiliki ijazah dan yang masih mengalami buta aksara. “PKBM memiliki kontribusi besar dalam pembangunan SDM Indonesia. Kita ingin PKBM terus hadir dan berkembang sebagai bagian dari solusi pembangunan desa,” tegasnya.


Dukungan Pemerintah untuk PKBM dan Desa

Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah melalui Kementerian Desa telah mengalokasikan dana desa dari pemerintah pusat. Setiap desa menerima dana desa antara Rp700 juta hingga Rp1,5 miliar per tahun. Secara nasional, dari 75 triliun dana desa yang dikucurkan, minimal 20% dialokasikan untuk ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur, penanganan bencana, serta bantuan insentif bagi pengajar PKBM dan program Anak Tidak Sekolah (ATS).

Dengan adanya Rakornas FK-PKBM ini, diharapkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan PKBM semakin erat dalam upaya membangun desa yang lebih maju dan sejahtera.

M. Kurtubi
Peserta Rakornas 
Ketua PKBM Edukasi Jakarta

Posting Komentar

0 Komentar

Edukasi Jakarta -
Edukasi Jakarta -
Edukasi Jakarta -